PENELITIAN KE BADUY

Well, sebenernya ini udah lama sih kejadiannya. Mungkin sekitar 7 atau 8 bulan yang lalu, tapi masih terkenang nih didalam relung-relung kalbu. haha. You know why? ya, karena ini adalah my first time pergi ke Baduy. Ngomong-ngomong udah pada tau Baduy belum sih? Oke, saya jelasin dikit yah.
Baduy adalah salah satu suku di Indonesia yang masih mempertahankan adatnya hingga sekarang. Suku ini berada di kabupaten Lebak, provinsi Banten. Baduy ini masyarakatnya terbagi menjadi 2, yaitu Baduy dalam dan Baduy luar. Setahu saya sih, Baduy dalam itu mereka yang masih benar-benar memegang teguh adat istiadatnya, sedangkan Baduy luar adalah mereka yang dikeluarkan dari Baduy dalam karena melanggar aturan (Contoh : menggunakan barang elektronik, dll.)
Oke penjelasannya cukup dulu yah, lengkapnya cari lagi aja di Google. :D Sekarang saya mau menceritakan pengalaman saya bersama teman-teman saya melakukan penelitian di Baduy. Sebenernya sih kita cuma bertiga yang mau menelitinya, tapi berhubung lagi libur jadi kita ajak beberapa temen kita *sekalian refreshing juga kan, hehe* Okeeee, kita mulai ceritanya .....
Sebelum kami pergi ke Baduy, kami berkumpul terlebih dahulu di salah satu rumah teman kami. Setelah semuanya kumpul, akhirnya perjalanan kami lakukan dengan menggunakan motor. Sekitar 2 jam di motor, akhirnya kami sampai di pintu masuk menuju suku Baduy. Eitttt, engga semudah yang kalian pikir loh, dari pintu masuk ini kami harus berjalan beberapa kilometer untuk mencapai perkampungannya.

Tugu selamat datang di Ciboleger


Baru saja kami mulai masuk dan berjalan, tiba-tiba hujan turun dengan lumayan deras. Oleh karena jalan menuju perkamupungannya ini hanya sebatas tanah, otomatislah ketika hujan datang, jalan ini menjadi berlumpur dan sangat licin.Tadinya kami mau membatalkan niat kami untuk pergi kesana, tapi sudah tanggung sampai disini masa harus balik lagi. Dan akhirnya dengan semangat '45 kami terus berjalan melewati berbagai rintangan yang ada, dengan berpegangan tangan dan saling menolong kami menumpas berbagai kendala. hahaha. Tapi, cobaan terberat kami adalah saat akan melewati turunan curam berbatu, licin oleh lumpur, dan dingin oleh hujan. Namun dengan sekuat tenaga akhirnya kami dapat melewatinya.
Ditengah perjalanan, tiba-tiba datang 2 orang penduduk Baduy dari arah belakang kami. Dengan muka penuh heran saya hanya memandang mereka. Ya iyalah gimana ga bengong, bayangin yah kita lagi susah payah jalan di tempat licin kayak gini, banyak batu-batu lagi, mereka dengan santainya jalan tanpa ada masalah apapun, cepet lagi jalannya. *sirik

Anak suku Baduy
Setelah melewati rintangan-rintangan itu, akhirnya kami sampai di perkampungannya. Sungguh perjalanan yang tadi saya terus keluhkan entah mengapa hilang begitu saja saat sampai disini. Udaranya sejuk banget, airnya juga jernih, ah pokoknya natural banget deh. Dan hujan pun berakhir sesaat kami sampai disini.

Perkampungan suku Baduy
Iseng foto batu :D

Kampung Gajeboh

Hilmi, Nabila, Raula, dan Farki

Kalian tau apa yang kita lakuin pas nyampe sini? Kita nyari rumah penduduk, bukan buat neliti atau wawancara. Tapi nyari tempat buat makan. haha. Laper banget suerrrrr,,, untung ada warga yang berbaik hati memperbolehkan kami makan dirumahnya :D

Nah, setelah perut kenyang baru kita mulai melakukan penelitian. Nanya dari rumah yang satu ke rumah yang lain, satu hal yang harus kalian tau. Kita wawancara mereka dengan menggunakan bahasa mereka, ya bahasa Sunda tapi yang kasarnya bukan Sunda lemes. Untungnya lagi, temen saya ada yang bisa bahasa itu secara fasih. *Saya biasanya pake Sunda lemes kalo di rumah, jadi kurang bisa kalo pake Sunda kasar kayak gitu*

Penduduk suku Baduy sedang merajut
Anak suku Baduy

Setelah selesai wawancara beberapa penduduk dan dapet yang kami mau. It's time to have fun, ya apalagi kalo bukan foto-foto. haha. Sekitar jam 2 siang, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Saat diperjalanan kami bertemu dengan turis, tapi dari Jakarta. haha *Bule juga banyak loh yang kesini, cuma sayangnya pas kita kesitu ga nemu*.

Setelah ngobrol-ngobrol dikit sama 'turis'nya itu, kami melanjutkan perjalanan kami lagi. Entah takdir atau gimana, tiba-tiba hujan dateng lagi. Malah ini lebih gede dari sebelumnya, temen saya aja sampe ada yang nangis gara-gara pegel, kedinginan, sama putus asa. wkwk

Saya, Nabila, dan Raula
Tim peneliti
Jembatan gajeboh
Jembatan menuju Baduy dalam
foto model kesasar XD
Ajeng, Nabila, Ega, dan Raula
Pulaaaaaaang :)

Pas udah nyampe ke pintu masuk tadi, akhirnya kita langsung pulang ke rumah masing-masing dengan keadaan basah kuyup, kotor kena lumpur, muka udah kucel, sendal copot *suruh siapa pake sendal*, ya pokoknya gitu deh. But anyway this was really really unforgetable trip. :D

Oh ya, tentang penelitiannya..... Ternyata kami sedang tidak beruntung, karya ilmiah gagal dibabak penyisihan T_T But it doesn't matter, 'cause the important thing is we got a new experience. So, wish me to be more success lain kali yah. :D akhir kata, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...........

0 komentar:

Komentar